Coklat Panas, Senja dan Hujan :)

Senja baru saja bercerita tentang Ilalang di musim kemarau. Ilalang yang meranggas ditebas mimpi hujan yang tak kunjung datang.

Mantra Patronus


Kamar, 3 Agustus 2012
Backsound: Amely - Come Back to Me

Nggak nyangka udah Agustus aja. Cepet banget rasanya.
Gue udah lulus, udah mau kuliah juga. Waktu emang nggak bisa dibantah.

Belakangan gue lagi drop banget, semua rasanya beraaaat. Jujur gue sebenernya bukan tipe orang yang suka ngeluh terutama soal keadaan gue sendiri. Tapi segalanya kerasa berat buat gue. Gue sendirian, ditambah Simak ilang. Arghh.. nyebut deh nyebut. Tetep inget bahwa, ‘Everything happens for a good reason’.

Postingan hari ini nggak galau2an dulu lah. Gue mau cerita tentang mantra patronus gue. Bukan berati gue pegang tongkat sihir terus di sedot sama dementor2 gitu. Dulu gue pernah kan bikin postingan tentang mantra patronus, dipostingan yang ini. Salah satu mantra yaitu keluarga gue yang – selalu - ada. Gue bersyukur banget keluarga gue masih lengkap dan Alhamdulillah rukun2 aja, hehe.  Mau tau kan keluarga gue gimana?
Here goes:

Mungkin Aku Terlalu Banyak Berharap


Waktu merangkak dengan cepat, merangkak yang kita kira lambat ternyata bergerak seakan tanpa jerat. Semua telah berubah, begitu juga kamu, begitu juga aku, begitu juga kita. Bahkan waktu telah menghapus KITA yang pernah merasa tak berbeda, waktu telah memutarbalikkan segalanya yang sempat indah. Tak ada yang tahu, kapan perpisahan menjadi penyebab kegelisahan. Aku menjalani, kamu meyakini, namun pada akhirnya waktu juga yang akan menentukan akhir cerita ini. Kamu tak punya hak untuk menebak, begitu juga aku.