Coklat Panas, Senja dan Hujan :)

Senja baru saja bercerita tentang Ilalang di musim kemarau. Ilalang yang meranggas ditebas mimpi hujan yang tak kunjung datang.

eyang

Langsung ya.
Hari ini gue ke Semarang. Lengkap. Semua keluarga emang kalo hari minggu ngumpul. Dan, Eyang gue, yang umurnya udah 84 ke atas nyuruh gue baca satu artikel. yep! 
Artikel dalam bahasa inggris. Gue baca pake suara lantang di depan semua keluarga gue. Lama-lama gue sadar kalo apa yang gue baca adalah surat permohonan. Surat yang emang ditulis eyang gue sendiri entah kapan bahkan gue nggak tau. 
Hampir semua orang yang ada di situ nggak sadar meneteskan air mata, termasuk gue.
Nah, berhubung gue lagi capek banget, langsung aja ya. See ya!


A Letter From Mom and Dad
My child, when I get old, I hope you understand and have patience with me, in case I break a plate or spill a soup on the table, because I’m losing my eyes-sight.
Please don’t yell at me. The old people are sensitive and have sef-pity. When my hearing gets worse, and can’t hear what you are saying, don’t say: “oh, dear…,” but repeat it, or write it down.
I’m sorry my child. I’m getting older when my knees get wiker, I hope you have patience to help me get me up, and please bear with me.
When I keep repeating my self like a broken record, I hope you just keep listening to me, please don’t make fun of me or get sick of listening to me.
Do you remember when you were a child and wanted a ballon. You repeated your self and over until you got what you wanted. I hope you can be patience with me, when I’m always cranky. it’s all part of getting old. You will also understand when you are older.
And if you have spare time, I hope we can talk, even for a few minutes. I’m always by my self all the time. Beside, I have no one to talk to.
I know you are busy with work. Even if you are not interested in my stories. Please have time for me.
Do you remember when you’re little? I used to listened to your stories about your teddy-bear too.
When the time comes, and I get I’l and betriden, I hope you have the patience to take care of me during the last moment of my life, especialy when accidentaly I wet the bad or make a mass.
I’m not going to last longer anyway. When the time of my death comes, I hope you hold my hand, and give me the strangth to face death.
And don’t worry, when I finally meet the creator, I will whisper in His ears to bless you, because you love your mom and dad.
Thank you for your care. We love you.
With much love from
Mom and dad





Surat Dari Ibu dan Bapak
Anakku, jika aku menjadi tua nanti, aku harap engkau bersabar bila aku memecahkan piring atau menumpahkan sup di meja, karena mataku sudah rabun.
Janganlah engkau meneriaki aku. Orang tua biasanya perasa, dan suka kasian pada diri sendiri. Jika pendengaranku menjadi jelek, dan tidak dapat lagi mendengar apa yang kau katakan, janganlah kau berharap: “ya ampun” tetapi, ulangi lagi, atau tulislah maksutmu itu.
Aku minta maaf padamu, anakku. Kini aku telah menjadi tua, dan lututku telah menjadi lemah. Aku berharap kau punya kesabaran untuk membantuku berdiri dan bertahanlah untukku.
Kalau aku bicara berulang-ulang,layaknya piringan hitam yang rusak, aku berharap kau tetap mendengarku. Janganlah kau mengejekku, atau bosan mendengar ocehanku.
Ingatlah ketika kau kecil dan ingin memiliki balon, engkau merengeh-rengeh sampai kau dapatkan apa yang kau mau.
Aku berharap engkau bisa bersabar denganku, bilamana aku menjadi rewel, menjengkelkanmu. Itu bagian dari proses menjadi tua. Kau akan mengerti jika kau menjadi tua nanti.
Dan jika engkau punya waktu, kita dapat berbicara, meski hanya beberapa menit saja. Aku selalu ada untukmu. Lagipula aku juga tak punya teman berbincang.
Saya tahu, kau sibuk dengan pekerjaanmu. Bahkan, kalaupun kalau engkau tidak tertarik pada ceritaku, berikan waktu untukku.
Ingat kan, ketika kau masih kecil? Aku biasa mendengarkan ceritamu juga tentang beruang teddy, mainanmu.
Bila waktunya datang, dan aku jatuh sakit, terbaring di tempat tidur, aku harap engkau ikhlas mengurusiku saat2 terakhir hidupku, khususnya ketika tak sengaja aku buang air kecil di tempat tidur, atau buang kotoran di  mana-mana.
Bagaimanapun tak akan lama hidupku. Ketika tiba saatnya maut menjelang,genggamlah tanganku dan berikan aku kekuatan menghadapi ke matian.
Jaanganlah kuatir, ketika akhirnya aku bertemu dengan sang pecipta,akan kubisikan di telinganya untuk memberkatimu, karena engkau mencipta I BU dan bapakmu.
terima kasih atas perhatianmu. Kami mencintaimu.
Dengan kasih sayang dari
IBU dan BAPAK. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar