Kita tuliskan saja dulu, tanpa judul, tak apa, selesaikan
paragraf pertama, lanjutkan lagi bila cerita telah bertambah, ya, siapa tahu
bertambah, kan? Walau tokohnya hanya kita, kau-aku, siapa tahu, akan jadi
beberapa paragraf, bab, atau bahkan sebuah buku nantinya. Tuliskan saja dulu,
niatkan, boleh setelahnya, baru kita beri judul, dan untuk akhir, kita berserah
saja pada'Nya, bagaimana? :)
Coklat Panas, Senja dan Hujan :)
Hari Dua Belas
dua belas hari, atau
sebelas? atau tiga belas?
diam-diam kau mengetuk, kubukakan, sengaja menyuruh masuk
aku mengabaikan tentang "bagaimana nanti?"
bagaimana nanti aku
bagaimana nanti kau
bagaimana nanti kalau--
abaikan, berpura-puralah tak ada lagi tentang "bagaimana nanti"-itu
kita masih mengharap pertemuan,
dan perpisahan (yang jauh hari sudah kurencanakan)-maaf
tak ada kau
tak ada aku
yang tersisa hanya kalau
(Kalau kukenal kau sebelum kenal puisi
Semua puisi kutulis kau)*
*Kalau, Puisi Karya Gita Romadhona
diam-diam kau mengetuk, kubukakan, sengaja menyuruh masuk
aku mengabaikan tentang "bagaimana nanti?"
bagaimana nanti aku
bagaimana nanti kau
bagaimana nanti kalau--
abaikan, berpura-puralah tak ada lagi tentang "bagaimana nanti"-itu
kita masih mengharap pertemuan,
dan perpisahan (yang jauh hari sudah kurencanakan)-maaf
tak ada kau
tak ada aku
yang tersisa hanya kalau
(Kalau kukenal kau sebelum kenal puisi
Semua puisi kutulis kau)*
*Kalau, Puisi Karya Gita Romadhona
Musim
ini tidak mudah, kau tahu. Ketika kau tidak lagi bisa memastikan akan hujan
ataukah kering yang panas di luar sana. Lagi-lagi, kita berharap saja, sambil
menatap ke langit, semoga hari lebih ramah, hingga semua kegiatanmu terjaga.
Purwokerto hari ini panas gerah. Tak ada kegiatan apapun, hanya berdiam di rumah, membaca
pesan-pesanmu, mengingatMu. Semoga tak pernah alpa bersyukur.
Langganan:
Postingan (Atom)