Coklat Panas, Senja dan Hujan :)

Senja baru saja bercerita tentang Ilalang di musim kemarau. Ilalang yang meranggas ditebas mimpi hujan yang tak kunjung datang.

Saying I Love You - Pretty Man (Korean Drama)



Wellllllllllllllllllllllllllllllll, drama Korea mengecewakan tahun 2014 ini layak dipegang oleh Pretty Man. Sekalipun Jang Geun Seuk si cowok cantik yang jadi pemeran utama, tapi endingnya bener-bener ngebuat orang yang tadinya suka sama Jang Geun Seuk tiba-tiba berubah halauan jadi nggak suka. Yupppssss gue contohnya. Dan panteslah drama ini dapet rating yang jelek okokokokokokokok -____-.

Sebenernya drama ini cuma muter-muter tentang cinta segita dan kehidupan lainnya. Cinta segitiga antara Bo Tong (Si cewek), David (Cowok pihak ketiga), dan Dockgo Ma Te (Cowok pemeran utama).
Yang masih gue heran adalah kenapa setiap drama korea yang isinya tentang cinta segitiga, selalu pihak ketiga yang jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuh lebih cakep, lebih baik, lebih setia, dan pokoknya lebih dari segalanya daripada si pemeran utama cowok. Ini yang bikin agak kecewa. Dipertengahan cerita, tepatnya sampai pada episode 12 gue masih yakin banget kalo si Bo Tong bakal sam si pihak ketiga si David (meskipun lebih ganteng Jang Geun Seuk/Dockgo Ma Te, kali ini gue lebih suka David). Tapi ternyata endingnya si Bo Tong jadian Sama Ma Te, padahal Ma Te playboy sedangkan David jelas cakep, kaya, pinter, baik hati pula.

Puncaknya adalah di episode 9, saat David nyanyiin lagu Saying I Love You buat Bo Tong.
Bo Tong, i know you're gonna wind up picking Ma Te, but WHY don't you like David? DID YOU EVEN LISTEN THAT SONG?!
Nah, satu-satunya yang gue suka adalah episode 9 aja. Cukup.

Pfffft Masih kecewa~


Surat Subuh

Jika Tuhan menguji kita dengan kisah ini, aku malu, karena ternyata aku akan kalah. Maaf, jika kali ini, aku menyerah

19.22

Kita tuliskan saja dulu, tanpa judul, tak apa, selesaikan paragraf pertama, lanjutkan lagi bila cerita telah bertambah, ya, siapa tahu bertambah, kan? Walau tokohnya hanya kita, kau-aku, siapa tahu, akan jadi beberapa paragraf, bab, atau bahkan sebuah buku nantinya. Tuliskan saja dulu, niatkan, boleh setelahnya, baru kita beri judul, dan untuk akhir, kita berserah saja pada'Nya, bagaimana? :)

Hari Dua Belas

dua belas hari, atau sebelas? atau tiga belas?
diam-diam kau mengetuk, kubukakan, sengaja menyuruh masuk
aku mengabaikan tentang "bagaimana nanti?"

bagaimana nanti aku
bagaimana nanti kau
bagaimana nanti kalau--

abaikan, berpura-puralah tak ada lagi tentang "bagaimana nanti"-itu
kita masih mengharap pertemuan,
dan perpisahan (yang jauh hari sudah kurencanakan)-maaf

tak ada kau
tak ada aku
yang tersisa hanya kalau
(Kalau kukenal kau sebelum kenal puisi
Semua puisi kutulis kau)*


*Kalau, Puisi Karya Gita Romadhona
Musim ini tidak mudah, kau tahu. Ketika kau tidak lagi bisa memastikan akan hujan ataukah kering yang panas di luar sana. Lagi-lagi, kita berharap saja, sambil menatap ke langit, semoga hari lebih ramah, hingga semua kegiatanmu terjaga.
Purwokerto hari ini panas gerah. Tak ada kegiatan apapun, hanya berdiam di rumah, membaca pesan-pesanmu, mengingatMu. Semoga tak pernah alpa bersyukur.